🦔 Khotbah Pembangunan Gedung Gereja
Tentuharapan ke depan, bangunan ini akan difungsikan secara maksimal untuk pelayanan gereja supaya bermanfaat bagi jemaat dan masyarakat, kata Pdt. Jekson Simorangkir. Ompu i Ephorus HKBP dalam khotbahnya dari Firman dari 2 Timoteus 1: 6 - 12 dengan topik Kobarkanlah Karunia Allah yang ada padamu.
Rabu4 September 2019 bertempat dikompleks Gereja HKBP Aekkanopan telah dilaksanakan Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekolah Minggu dan Rumah Pastori, adapun acara tersebut dibuka dengan Ibadah singkat yang dibawakan oleh Gr. Darwis Siahaan dan Khotbah oleh Pendeta Ressort HKBP Aekkanopan Pdt.Anggiat Saut Simanullang,S.Th,
TuhanYesus, pada saat ini kami berkumpul untuk berdoa bagi gereja kita yang sedang melakukan pembangunan. Kami berdoa untuk rahmat Anda, sehingga pembangunan gereja kita bisa berjalan dengan baik. Kami juga berdoa untuk dana yang dibutuhkan dan proses pengembangan itu sendiri, sehingga halus dan dapat diselesaikan tepat waktu.
Pekerjaangedung gereja Exodus, dimulai dengan tahap demi tahap sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang terjangkau. semoga Tuhan selalu memberikan berkat ba
BerandaMemberi Untuk Pengadaan / Pembangunan Gedung Gereja Memberi Untuk Pengadaan / Pembangunan Gedung Gereja Jemaat Ginosko sedang dalam Pengumpulan Dana untuk Program Pengadaan / Pembangunan Gedung Gereja GPdI Ginosko, sebab gedung ruko yang menjadi tempat beribadah dan pastori sekarang ini masih disewa / kontrak. Baca Tentang Kami
pdtsaneb juga mengingatkan bahwa kecenderungan orang membangun gedung gereja dimana-mana sealu hanya untuk mencari nama besar, cari pujian sehingga pekerjaan pembangunan tidak jarang dirundung konflik hingga berujung pada perpecahan karena itu mata jemaat maranatha harus menjadi contoh yang baik bagi jemaat-jemaat lain yakni harus menjadi
YONASMALIBELLA ketua panitia pembangunan gedung gereja Baru jemaat ekklesia klasaman bersama semua anggota panitia mengucapkan syukur dan terimah kasih lewat pertolongan Tangan Tuhan dan juga atas bantuan semua Donatur dari jemaat maupun pemerintah daerah gedung Gereja yang megah ini sudah bisa terselesai , dan hari ini juga diresmikan sejalan dengan injil masuk ketanah moi sudah 89 tahun.
KhotbahHUT 71 tahun GMIH Saudara-saudara Jemaat yang dikasihi Tuhan.. Hari ini, kita selaku persekutuan orang-orang percaya di lingkungan pelayanan Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH), merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) gereja kita GMIH yang ke-71 tahun. Sebuah perjalanan panjang telah kita lewati bersama dalam suka dan duka.
bLpKTbG. Saudara-saudara, apakah salah jika kita membuat gedung gereja atau tempat persekutuan atau ruang ibadah kita menjadi lebih baik? Kelirukah kalau gedung gereja kita dibuat indah dan megah? Salah jugakah kalau gedung gereja kita sangat sederhana?Apakah kemudian pembangunan fisik gereja merupakan hakikat dari keinginan Allah bagi gereja kita? Pembangunan seperti apa sesungguhnya yang dirindukan Allah dalam gereja kita? Saudara-saudara, Allah menghendaki kita memperhatikan pembangunan gerejaNya. Pembangunan ini bukan hanya menyangkut pembangunan fisik gedung gereja tetapi lebih dan terutama pada pembangunan spritual jemaatNya. Saudara-saudara paling tidak ada dua sikap Allah terhadap pembangunan gereja. Yang pertama Allah membenci umat yang mengabaikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara, kadang kita enggan mendukung pembangunan gereja karena berpendapat bahwa gereja bukanlah gedungnya tetapi gereja adalah orangnya’. Saudara-saudara, apakah benar kita tidak usah membangun gereja berdasarkan pandangan tersebut? apakah yang Allah mau sebenarnya? Saudara-saudara, Hagai adalah seorang Nabi Tuhan, yang diberi tugas menyampaikan isi hati Tuhan pada umatNya. Tugas Hagai secara khusus adalah untuk mendorong atau memotivasi umat untuk membangun bait Tuhan yang masih reruntuhan. Di ayat 16-18, Hagai mengajak umat melihat bagaimana pada masa lampau Allah menghukum mereka karena mereka mengabaikan pembangunan bait Tuhan. Kalimat “sebelum ditaruh batu demi batu untuk pembangunan bait Tuhan” menunjuk pada periode dimana pembangunan diabaikan. Allah menyindir mereka dengan keras di 14 “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang sudah dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?” Sikap umat yang mengabaikan pembangunan ini, membuat Tuhan menghukum mereka dengan hama, penyakit gandum serta hujan batu. Hal ini manghancurkan panenan mereka, sehingga mereka hanya memperoleh sedikit sekali. Dan Tuhan tidak melepaskan mereka, sampai mereka membangun baitNya. Saudara-saudara, mengapa bait Tuhan begitu penting bagi Allah untuk dibangun??? Dalam Habakuk 220 ditulis “tetapi Tuhan ada di dalam baitNya yang Kudus”, sehingga dapat dikatakan bahwa bait Tuhan adalah tempat Tuhan menyatakan diriNya, tempat dimana Tuhan dimuliakan. Sehingga pada hakekatnya pengabaian pembangunan bait Tuhan adalah pengabaian Tuhan sendiri. Di ayat 18 ditulis “namun kamu tidak berbalik kepadaKu”. Ayat ini menunjukkan bahwa ketidakpedulian mereka pada bait Tuhan pada dasarnya karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hidup mereka tidak mengutamakan Tuhan lagi. Saudara-saudara, dalam PB, Paulus melengkapi makna bait Tuhan dengan mengatakan “tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah” dan juga berkata “tubuh adalah bait Roh Kudus”. Paulus melihat bahwa bait Tuhan tidak semata-mata sebuah bangunan fisik lagi tetapi pada hakekatnya adalah kehidupan umat Tuhan yang didalamnya Tuhan dinyatakan, kehidupan dimana Tuhan harus diutamakan. Saudara-saudara ingat kisah Ananias dan Safira. Ia memberi persembahan pada para rasul, bisa dikatakan mereka mendukung atau mensupport gereja waktu itu. Tetapi apa yang terjadi, mereka tidak jujur dihadapan Tuhan, hatinya terarah pada harta. Dan Tuhan akhirnya menghukum mereka. Demikian juga dengan Saul yang lebih mendengar suara rakyat dari pada suara Tuhan. Ia tidak membunuh beberapa hewan orang Amalek yang Tuhan perintahkan dengan dalih untuk mempersembahkannya pada Tuhan. Saul mengabaikan perintah Tuhan sehingga Tuhan murka padanya. Persoalan utama mereka bukanlah pada kontribusi mereka pada bait Tuhan atau gereja tetapi pada kehidupan yang tidak mengutamakan Tuhan. saudara-saudara, kalau kita mencermati pembakaran dan penghancuran gereja di Indonesia, tercatat bahwa sampai pada masa pemerintahan Gus Dur, gereja yang dibakar telah mencapai kurang lebih 1000 gereja. Saudara-saudara, di satu sisi kita akui bahwa hal ini merupakan penganiayaan terhadap gereja. Tetapi di sisi yang lain pembakaran gereja bisa saja merupakan suatu peringatan Tuhan atas gereja yang telah bergeser dari pertumbuhan sejati menjadi pertumbuhan fisik atau gedung semata. Kira-kira sama seperti Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa Babel karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hal ini bukan tanpa alasan melihat arah pergerakan gereja yang lebih konsentrasi dengan komunitas sendiri, gereja tidak lagi menyuarakan isi hati Tuhan yang sesungguhnya bagi bangsa ini. IKLAN Saudara-saudara, kita juga perlu waspada agar kita jangan sampai mengabaikan pembangunan bait Tuhan baik esensinya maupun secara fisik. Kita sebagai komunitas orang percaya perlu berhati-hati agar tidak terjebak pada pembangunan fisik semata dan melupakan pembangunan pribadi orang-orang dalam gereja untuk tetap tertuju pada Tuhan. Kita adalah hamba Tuhan yang nantinya berperan penting dalam gereja. Kita harus melatih diri untuk memperhatikan kehidupan jemaat agar tetap mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan di sinilah tempat kita melatih diri. Saudara-saudara jangan abaikan rekan-rekan di sekeliling kita yang bergumul untuk membangun baitNya’, bantu rekan-rekan kita, dukung mereka. Mungkin mereka bergumul tentang firman Tuhan, atau ketika mereka melakukan kesalahan atau dosa bantu dia untuk kembali bangun persekutuan dengan Tuhan. Mungkin mereka berduka, kesulitan keuangan, mulai undur dan meragukan panggilan. Saudara-saudara, jangan abaikan mereka, dukung mereka dalam doa, kuatkan mereka. Tanyakan “apa yang menghambatnya dalam pembangunan bait Tuhan?” dan tolonglah mereka untuk tetap utamakan Tuhan. Saudara-saudara, pembangunan hidup sebagai bait Tuhan bukan berarti mengabaikan pembangunan fisik juga. Kita perlu untuk membangun bait Tuhan atau tempat ibadah secara fisik. Jangan mengabaikan pembangunan di gereja atau di pos pelayanan SM, berkontribusilah! Mendoakan, mendukung dana. Juga terlibat aktif dalam pemeliharaannya. Misalnya melihat sampah berserakan di gereja atau pos pelayanan, bangku-bangku SM yang berdebu, bersihkanlah. Meski ini tugas yang sederhana tetapi Tuhan mau kita jangan mengabaikannya. Sikap Allah yang kedua Allah memberkati orang yang membangun baitNya. saudara-saudara ketika kita taat dan memperhatikan pembangunan bait Tuhan, maka Allah akan memberkati kita dan bersungguh-sungguh terlibat di dalamnya. Saudara-saudara, di bagian yang kita baca ay 19-20. Di sana dinyatakan bahwa pada hari Israel mulai membangun, pada saat itu Tuhan memberkati mereka. “apakah benih masih tersimpan dalam lumbung?” Merupakan suatu pertanyaan untuk mengarahkan Israel untuk melihat benih yang mereka telah tanam, yang tidak lagi dalam lumbung beberapa bulan lagi akan dipanen. Demikian juga “apakah pohon anggur, ara, delima dan zaitun belum berbuah?” Hagai mengajak mereka melihat ke depan memandang berkat Tuhan yang menanti. Tak ada lagi hama, tak ada lagi hujan batu, tak ada lagi kutukan, pohon-pohon ini akan menghasilkan buah. Allah meyakinkan mereka bahwa panen tahun ini akan berlimpah. Allah sedang memberkati mereka. Panen mendatang adalah panen yang penuh dengan kelimpahan. Allah memberkati mereka karena mereka berbalik kepada Allah dan memperhatikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara ketika bait suci dibangun pada zaman Ezra, Allah begitu memberkati orang-orang yang membangunnya. Pembangunan ini coba dihambat oleh musuh Israel tetapi Allah campur tangan. Ia memakai Koresh dan Darius untuk menjadi berkat untuk Israel menyelesaikan pembangunan bait Tuhan. Saudara-saudara, demikian juga dengan jemaat mula-mula. Mereka sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan, dalam arti umat Tuhan. Allah memberkati mereka dengan menambahkan terus jumlah mereka dengan orang-orang percaya bahkan menggerakkan orang-orang untuk memberi persembahan mendukung gereja Tuhan waktu itu. Saudara-saudara jelas bahwa Allah memberkati orang yang membangun baitNya. Saudara-saudara, Alkitab telah menunjukkan bahwa ketika orang-orang percaya rindu dan terlibat dalam pembangunan bait Tuhan atau gereja Tuhan, baik secara fisik dan terutama spiritual maka berkat Allah dicurahkan atas mereka. marilah kita sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan. Perhatikanlah gereja atau persekutuan tempat kita melayani sisi manakah yang perlu kita ubah, mana yang perlu dikembangkan. Misalnya kondisi fisiknya, dengan berusaha menjadikan tempat ibadah kita bersih, nyaman memuji Tuhan, saya pikir orang akan senang beribadah di gereja tersebut. Saudara coba perhatikan gereja-gereja dengan jumlah jemaat yang besar, maka saudara akan melihat bahwa gereja tersebut pada satu sisi adalah gereja yang nyaman lingkungannya, bersih, megah, indah sehingga orang senang beribadah di sana. Hal ini tentu saja menjadi tantangan buat kita untuk memperhatikan sungguh-sungguh kondisi fisik gereja kita. Bukan itu saja, saudara-saudara, kita juga perlu memperhatikan kehidupan jemaat sebagai bait Tuhan. Saudara-saudara memang bukalah hal yang mudah kehidupan spiritual jemaat atau anak SM yang kita layani, kita harus memberi waktu untuk komunikasi dengan mereka untuk sungguh-sungguh memahami pergumulannya, berdoa bagi dia dan bahkan tidak jarang harus mengeluarkan uang pribadi untuk kepentingan mereka, membeli renungan harian atau buku-buku rohani yang dapat menolong mereka untuk membangun hidup kerohanian mereka. Tidak mudah saudara. Tetapi percayalah berkat Allah sedang dicurahkan atas kita. Tuhan melihat kesungguhan dan perhatian kita dan Ia memberkati kita. Penutup Saudara-saudara, esensi pembangunan gereja Tuhan adalah pembangunan hidup kita yang mengutamakan Tuhan, tetapi tentu saja tidak mengabaikan pembangunan fisik gereja tempat kita beribadah. Allah akan membenci orang yang mengabaikan pembangunan gerejaNya sebaliknya memberkati orang yang terlibat dalam pembangunan itu. Ketika pembangunan baitNya kita sungguh gumuli, perhatikan dan lakukan maka berkat Allah akan dinyatakan bagi kita seperti janjiNya “Aku akan memberi berkat”. Amin.
Kebaktian sykuran & peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Maranathta Nifu Hue klasis Amanuban Timur Sabtu, 11 Mei 2019 menjadi hari bersejarah dalam pergumulan pelayanan jemaa GMIT Maranatha Nifuhu’e, klasis Amanuban Timur. Jemaat mengucap syukur karena telah dibangunnya pondasi gedung kebaktian yang baru ditandai dengan kebaktian syukuran peletakan batu pertama secara simbolis. Maranatha Nifuhu’e adalah salah satu mata jemaat dari lima mata jemaat dalam jemaat bermata jemaat yang Diberi nama Anugerah Mauleum. Mata jemaat Maratha Nifu Hue memiliki 82 kepala keluarga KK dengan mata pencaharian utama adalah petani lahan kering yang hanya bekerja saat musim hujan tiba untuk satu kali panen yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidup sepanjang tahun. Pergumulan paling mendasar dalam jemaat ini adalah kesenjangan sosial terkhususnya mengenai kebutuhan hidup sehari-hari. Di tengah-tengah pergumulan ini, jemaat memberi diri dan semangat mereka untuk membangun sebuah gedung kebaktian yang baru dengan ukuran 12 x 252 meter karena gedung kebaktian yang sekarang tidak layak lagi. Semangat ini dibuktikan dengan pengerjaan fondasi dalam waktu kurang lebih 2 hari. Selain itu, adapun pihak lain yang mendukung kegiatan pembangunan ini yakni anak-anak jemaat yang berada di luar daerah, swadaya jemaat dan dukungan para donatur. Acara peletakan Batu pertama diawali dengan Ibadah Syukur yang dipimpin oleh Vikaris Selvina Balawa-Laimeheriwa, Liturgos dan Pendeta Saneb Y. E. Blegur, Pengkhotbah. Mendasari Bacaan Kitab Suci berdasarkan Hagai 2 16 – 20. Pendeta saneb menyampaikan ….pokok Hagai adalah seorang Nabi Yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan Isi Hati Allah yaitu mengingkatkan bangsa Israel untuk membangun kembali Bait SUci yang telah Penting juga untuk membangun gedung gereja apalagi gedung gereja suda tidak layak, rusak dan tidak representasi lagi namun lebih penting adalah membangun gereja yang hidup yakni mengutkan iman, melayankan pemberitaan Firman Tuhan kepada jemaat , bersama menaikan puji-pujian , memecahkan roti untuk melayani orang miskin dan terbelenggu seperti yang tertulis dalam Nats pembimbing Kisa rasul 2 43 jangan karena alasan pembangunan seorang penatua , diaken dan pengajar tidak lagi memberitakan firman Tuhan , jangan karena alasan pembanguann gedung gereja mulai kosong karna alsan cape bekerja sepanjang hari, jangan karena alasan Jemaat dikasih disiplin dengan tidak melayani mereka karena tidak setor iuran pembangunan bangun gedung gereja memang penting tetapi lebih penting adalah bangun Gereja-Nya karena di surge Tuhan tidak Tanya selama menjadi penatua berapa banyak gedung gereja yang dibangun melainkan berapa banyak orang yang datang ikut Tuhan . Pdt saneb juga mengingatkan bahwa kecenderungan orang membangun Gedung gereja dimana-mana sealu hanya untuk mencari nama besar, cari pujian sehingga pekerjaan pembangunan tidak jarang dirundung konflik hingga berujung pada perpecahan karena itu mata jemaat Maranatha harus menjadi contoh yang baik bagi jemaat-jemaat Lain yakni harus menjadi teladan dalam hal pembangunan Gedung gereja . gereja yang dibangun ini adalah milik Tuhan, Rumah Tuhan , sebagai tempat orang percaya berjumpa dengan Tuhan dan memuliakan namamanya bukan untuk mencari nama besar bagi suku, keluarga , marga tertentu Kegiatan ini juga dihadiri oleh pemerintah Desa Mauleum, dalam sambutannya Kepala Desa Mauleum Bpk Zakarias Kikhau menekankan tentang pentingnya kerja sama dan partisipasi jemaat dalam pekerjaan pembangunan. yang paling penting adalah partisipasi. Kalau mau membangun berarti mau memberi diri untuk ikut berpartisipasi Sebagai pejabat pemerintah di desa Mauleum, ia memberi dukungan sepenuhnya untuk proses pembangunan karena menurutnya berhasil atau tidaknya pekerjaan pembangunan sangat tergantung pada kesiapan diri seluruh jemaat marantha Nifu Hue. Dalam Acara Peletakan Batu Pertama secara simbolis dipercayakan kepada Ketua Majelis Klasis Amanuban Timur Pdt. Saneb Blegur, Kepala Desa Mauleum Zakarias Kikhau Perwakilan Tokoh Jemaat Jeremias Tasib Ketua Majelis Jemaat Anugerah Pdt. Wiliradith Maniley, Acara ini dihadiri oleh Jemaat dan para undangan dan diakhiri dengan Ramah Tamah bersama. Vicaris Jeny Makleat
Jakarta - Majelis Jemaat dan jemaat Gereja GPIB Pelita Jakarta menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta Wakil Gubernur Wagub, Ahmad Riza Patria karena telah menyalurkan bantuan sosial melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah BOTI.“Setelah 40 tahun menunggu dan beberapa kali ketua Majelis Jemaat berganti, Puji Tuhan baru di bawah kepemimpinan Anies, GPIB Pelita Jakarta mendapatkan BOTI, Izin Prinsip dan IMB. Terima kasih, Pak,” kata Pelaksana Harian Majelis Jemaat PHMJ GPIB Jemaat Pelita Jakarta, Sarah Tahitu Hengkesa di Balai Kota DKI, Ahad, 16 Oktober Prinsip dan Izin Mendirikan Bangunan IMB, kata dia, juga telah diterbitkan. “Pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang berkantor di Jalan Pelita, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dapat dilaksanakan,” Tahitu mengatakan, pembangunan gedung gereja merupakan hasil dari penantian panjang sejak GPIB Pelita Jakarta dilembagakan pada 24 Oktober Sarah, pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang dimulai sejak 30 Agustus 2022 lalu sedang berlangsung dan diharapkan selesai pada 2023 mendatang.“Terima kasih Pak Gubernur dan Pak Wagub yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pembangunan gedung gereja GPBI Jemaat Pelita. Kami ucapkan sehat dan sukses selalu buat bapak," KJMU terima kasih ke AniesSelain Sarah, para penerima manfaat Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul KJMU turut menyampaikan apresiasinya kepada Anies dan Riza Salah satu alumni UPN Veteran Jakarta, Jessica Rachel mengatakan bahwa dirinya sangat merasakan manfaat KJMU. Berkat KJMU, kata dia, ia tidak mengeluarkan biaya pendidikan mulai awal hingga lulus kuliah.“Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan KJMU yang di mana saya tidak membayar UKT sepeser pun dari awal saya kuliah sampai saya bisa lulus Ilmu Keperawatan,” kata Jessica.“Semoga kami dapat berkontribusi kepada masyarakat Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menerima bantuan tersebut,” YUANTISYABaca juga Pengurus Gereja Sebut Anggapan Anies Baswedan Sosok Intoleran Keliru
khotbah pembangunan gedung gereja